Cara Install Linux Mint pada Komputer & Laptop

  • Hanhan S. Hakiki
  • Mar 10, 2023
Cara Install Linux Mint

Linux adalah sistem operasi gratis (open source) yang saat ini sudah banyak digunakan dan bisa dijadikan alternatif pengganti Microsoft. Beberapa alasan orang menggunakan Linux sebagai sistem operasi harian selain karena “gratis” diantaranya adalah:

  1. Bebas virus, namun bukan berarti Linux kebal dari virus;
  2. Kompatibel dengan komputer (perangkat keras) lama;

Namun sebelum beralih ke Linux, bagi pengguna awam seperti saya ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah:

  1. Terlalu banyak pilihan distro Linux sehingga membingungkan;
  2. Harus belajar lagi pada ekosistem baru;
  3. Tidak ada aplikasi-aplikasi penunjang seperti Microsoft Office, Adobe, Corel namun terdapat aplikasi-aplikasi alternatif sebagai penggantinya;

Komputer yang digunakan pada tutorial ini memiliki hardisk berkapasitas 60 Gb dengan skema partisi GPT. Boot mode menggunakan UEFI, secure boot dinonaktifkan dan sebelumnya telah terpasang Windows 7. Terdapat dua partisi: satu partisi sebagai sistem Windows 7 dan satunya lagi sebagai penyimpanan data personal.

Kenapa memilih Linux Mint?

Linux Mint merupakan distro berbasis Ubuntu dengan tampilan klasik (pengguna Windows 7 akan lebih mudah beradaptasi). Juga merupakan distro yang cukup populer, dikutip dari laman distrowatch.com Lunux Mint memiliki peringkat ke 3. Karena berbasis Ubuntu, Linux Mint kompatibel dengan repositori software Ubuntu. Yang artinya apikasi-aplikasi pada Ubuntu bisa dipasang di Linux Mint.

Backup data sebelum Installasi Linux

Sebelum memulai, pastikan Anda melakukan backup data-data penting dari komputer lama. Saya sarankan untuk membackup data ke hardisk eksternal, bukan pada partisi lain dalam hardisk yang sama. Backup data wajib dilakukan untuk mencegah kehilangan data personal.

Apabila komputer yang akan diinstall Linux masih menggunakan Windows, gunakan pintasan Windows + R kemudian ketik compmgmt.msc pada kolom pencarian. Untuk membuka Computer Management, pilih menu Disk Management. Dengan bantuan Disk Management kita dapat melihat partisi mana saja yang nantinya akan dihapus atau tetap dipertahankan.

Disk Management pada Windows

Berdasarkan gambar di atas, kita memiliki satu hardisk aktif (Disk 0) dengan kapasitas 60 Gb dan memiliki 3 partisi, yaitu:

  1. 100 Mb: terdapat tulisan EFI System Partition. Merupakan tempat penyimpanan bootloader Windows 7;
  2. 43,72 Gb: terdapat tulisan Boot, Page File, dll. Merupakan tempat penyimpanan instalasi Windows 7 (Partisi C: System);
  3. Dan partisi terakhir biasanya tempat penyimpanan data personal (Partisi D: Dokumen);

Pada saat installasi Linux Mint, partisi ke-1 dan ke-2 akan dihapus dan dibuat ulang sesuai kebutuhan installasi Linux. Untuk partisi ke-3 akan tetap dibiarkan dan tidak akan diubah. Karena partisi tersebut berisi data personal pengguna.

Persiapan sebelum install Linux Mint

Download terlebih dahulu bootable Linux Mint pada tautan berikut, pilih tombol download pada bagian Cinnamon Edition. Saat tulisan ini dibuat versi terbaru yang tersedia adalah Linux Mint 21.1 “Vera”. Setelah di download, gunakan rufus untuk membuat bootable Linux Mint pada USB.

Sekali lagi pastikan semua data personal telah di backup dan telah diamankan pada hardisk eksternal atau pada media penyimpanan lain.

Cara install Linux Mint pada Komputer

Apabila semua sudah siap, boot komputer ke USB berisi Linux Mint. Untuk cara masuk menu boot bisa dicari di Google karena tiap pabrikan komputer/laptop memiliki pintasan tombol berbeda. Pilih Start Linux Mint 21.1 Cinnamon 64-bit, tunggu hingga Linux Mint dimuat. Apabila komputer terhubung ke internet biasanya sudah otomatis terdeteksi. Atau apabila menggunakan WIFI dapat dihubungkan terlebih dahulu. Menghubungkan perangkat ke internet sangat disarankan untuk mendownload paket-paket tambahan saat proses instalasi.

Menghapus partisi Windows 7

Klik menu (pojok kiri bawah) kemudian cari aplikasi gParted.

Cara menggunakan gParted Linux Mint

Berbeda dengan Disk Management pada Windows, di aplikasi gParted hardisk yang sebelumnya terpasang Windows 7 terbaca memiliki 4 partisi. Terdapat satu patisi baru berlabel Microsoft reserved partition, partisi ini berisi boot manager, boot config dan konfigurasi lain yang diperlukan Windows saat pertama kali dinyalakan. Pada gParted label hardisk yang terpasang adalah /dev/sda dengan kapasitas 60 Gb, partisi yang akan dihapus adalah partisi ke-1 s.d ke-6 dengan rincian sebagai berikut:

  1. /dev/sda1 dengan nama EFI system partition;
  2. /dev/sda2 dengan nama Microsoft reserved partition;
  3. /dev/sda3 dengan nama Basic data partition, partisi ini merupakan penyimpanan instalasi Windows 7;

Untuk menghapusnya klik kanan pada label /dev/sda1 kemudian pilih Delete (poin 01 pada gambar dibawah), ulangi untuk partisi /dev/sda2 dan /dev/sda3.

Untuk partisi terakhir /dev/sda4 merupakan tempat penyimpanan data personal sehingga tidak perlu dihapus dan akan tetap dapat di akses setelah Linux berhasil dipasang.

Menghapus partisi pada gParted

Apabila sudah terhapus, klik ikon ceklis (poin 02 pada gambar diatas) untuk menyimpan perubahan. Pada gParted akan terlihat satu partisi tidak dialokasikan, kemudian diikuti partisi /dev/sda4 dan terakhir partisi lainnya yang juga belum dialokasikan.

Membuat skema partisi Linux Mint

Skema partisi yang dibutuhkan untuk instalasi Linux pada mode boot UEFI secara standar adalah sebagai berikut:

  1. /boot berukuran 1 Gb dengan sistem file fat32;
  2. /swap berukuran 8 Gb dengan sistem file swap;
  3. / berukuran 25 Gb dengan sistem file ext4;
  4. /home ukurannya gunakan sisa kapasitas yang ada dengan sistem file ext4;

Untuk membuat partisi-partisi tersebut bisa menggunakan aplikasi gParted. Untuk membuat sebuah partisi, klik kanan pada unallocated > New.

1. Membuat partisi /boot

Membuat partisi /boot

Untuk partisi /boot, buat partisi dengan ukuran 1 Gb atau sama dengan 1.024 Mb menggunakan sistem file fat32, kolom yang harus diisi:

  1. New size (MiB): 1024
  2. File system: fat32
  3. Label: kosong

2. Membuat partisi /swap

Membuat partisi /swap

Untuk partisi /swap, buat partisi dengan ukuran 8 Gb atau sama dengan 8.192 Mb menggunakan sistem file linux-swap, kolom yang harus diisi:

  1. New size (MiB): 8192
  2. File system: linux-swap
  3. Label: kosong

3. Membuat partisi / (root)

Membuat partisi /

Untuk partisi / atau partisi root, buat partisi dengan ukuran 25 Gb atau sama dengan 25.600 Mb menggunakan sistem file ext4, kolom yang harus diisi:

  1. New size (MiB): 25600
  2. File system: ext4
  3. Label: /

4. Membuat partisi /home

Membuat partisi /home

Untuk partisi /home, buat partisi dengan sisa kapasitas yang ada menggunakan sistem file ext4, kolom yang harus diisi:

  1. New size (MiB): biarkan apa adanya
  2. File system: ext4
  3. Label: /home

Hasil akhirnya akan terlihat seperti gambar dibawah, pastikan klik pada ikon ceklis untuk menyimpan perubahan.

Partisi Linux Mint

Tutup aplikasi gParted, kemudian klik pintasan Install Linux Mint di Desktop. Jendela installer akan terbuka, pertama silakan ubah bahasa ke Bahasa Indonesia kemudian klik Lanjutkan. Atur susunan papan ketik, atau langsung klik Lanjutkan untuk pengaturan standar menggunakan bahasa English (US).

Cara install Linux Mint

Ceklis pada Pasang codec-codec multimedia. Codec multimedia diperlukan untuk memutar beberapa format video. Opsi pemasang codec ini biasanya hanya muncul apabila perangkat terhubung ke internet. Kemdian klik Lanjutkan. Jenis instalasi pilih Sesuatu yang lain. Apabila memilih Hapus diska dan pasang Linux Mint maka akan menghapus seluruh hardisk dan sistem akan secara otomatis memasang Linux Mint. Klik Lanjutkan.

Cara install Linux Mint

Sekarang kita atur partisi-partisi yang sebelumnya telah dibuat agar bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. Klik kanan pada tiap partisi kemudian pilih Ubah untuk melakukan pembaruan.

  1. /dev/sda1 gunakan sebagai: Partisi Sistem EFI;
  2. /dev/sda2 gunakan sebagai: ruang swap;
  3. /dev/sda3 gunakan sebagai: sistem berkas berjurnal Ext4. Ceklis pada opsi Format partisi ini. Titik kait: /;
  4. /dev/sda5 gunakan sebagai: sistem berkas berjurnal Ext4. Ceklis pada opsi Format partisi ini. Titik kait: /home;

Hasil akhirnya akan terlihat seperti gambar dibawah (bagian kanan), apabila sudah sesuai klik Pasang Sekarang untuk memulai instalasi.

Cara install Linux Mint

Atur lokasi sesuai zona waktu Anda, klik pada peta untuk memilih zona waktu (contoh pilih: Jakarta). Klik Lanjutkan. Buat pengguna untuk komputer Anda, silakan atur nama, nama pengguna dan kata sandi sesuai keinginan. Kemudian klik Lanjutkan.

Cara install Linux Mint

Semua sudah siap, saatnya sistem menyalin dan memasang semua yang dibutuhkan pada hardisk Anda. Apabila terhubung ke internet, sistem akan secara otomatis mendownload update bahasa dan paket-paket tambahan yang dibutuhkan. Proses ini mungkin akan sedikit membutuhkan waktu, apabila telah selesai akan muncul prompat Pemasangan Selesai.

Cara install Linux Mint

Anda bisa lanjut mengeksplor dengan mengklik Lanjutkan Pengecekan atau klik Nyalakan Ulang Sekarang untuk masuk ke sistem operasi baru Anda dan melakukan hal-hal yang harus dilakukan setelah install Linux Mint.

Cara mengakses Partisi D: Dokumen (Data Personal)

Cara membuka berkas di Linux Mint

Partisi D: Dokumen atau pada Linux Mint berlabelkan /dev/sda4 merupakan partisi yang tidak kita ubah. Karena partisi tersebut menyimpan file-file personal pengguna. Untuk mengakses file-file pada partisi tersebut caranya cukup mudah. Buka Berkas di pojok kiri bawah, kemudian pada kelompok Perangkat klik Dokumen. Partisi ini akan terbaca sebagai disk yang dapat dilepas.

? Catatan

  1. Untuk kapasitas /swap dapat disesuaikan berdasarkan ukuran RAM, dengan perhitungan sebagai berikut. Apabila RAM yang terpasang berkapasitas ≤ 2 Gb maka ukuran swap disarankan 2x kapasitas RAM. Apabila kapasitas RAM antara 2 – 8 Gb maka ukuran swap disarankan sama dengan kapasitas RAM. Dan apabila kapasitas RAM lebih besar dari 8 Gb maka ukuran swap disarankan 8 Gb;
  2. Untuk kapasitas partisi / atau root Linux minimum 15 Gb atau disarankan antara 50 – 100 Gb;
  3. Untuk partisi /home bersifat opsional, apabila tidak dibuat tidak akan mengganggu kinerja sistem. Sistem akan tetap mengalokasikan direktori pengguna (home) dari partisi root.
  4. Terakhir, inilah hal yang harus dilakukan setelah install Linux Mint.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *